Social Project

Leave a Comment
"KAkak, suwene gak sampe-sampe, teko endi ae sehh kak!!!"

Hahaha....kata-kata itulah yang saya dapatkan saat saya pertama kali bertemu dengan kedua mutiara jalanan yang sebelumnya sudah lama ingin bertemu...
Yahh, memang malam ini Kota Malang emang diselimuti hawa dingin yang menusuk buat anak usia 12-13 tahun yang turun kejalan untuk melakukan hal yang dianggap *sampah* bagi sebagian orang. Tapi dibalik itu semua mereka tidak tahu begitu hebatnya kedua sahabat kecil saya ini bertarung melawan kerasnya hidup. Sedangkan ~kita~ yang dibanggakan karena status atau apalah yang dihubungkan dengan jabatan bahkan tidak pernah mengerti dan merasakan kerasnya hidup yang sebenarnya, bukan karena kita bodoh tapi kita yang terlalu mengesampingkan kehadiran mereka dilingkungan kita.
Dua mutiara kecil ini bernama Rika dan Henny, mereka baru menginjak jenjang SMP, terlihat biasa bukan,.. tapi mereka berbeda! Awal pertama kali bertemu dengan saya yaitu di sebuah acara di Fakultas saya, mereka tampak seperti anak-anak pada umumnya, tapi sisi lain mereka terungkap ketika ada obrolan kecil diantara kami.
"kak Sandy rumahnya mana??" tanya Henny
"Sigura-gura Hen, kenapa".
"Loh kak, aku sering maen ke Pom Bensin deket situ loh kak sama Henny!!" balas Rika
"Ngapain ka km ke Pom bensin?? *heran*
"aku tiap malem NGAMEN kak buat sekolah+uang jajanku, hehehe" senyum simpul

Hela nafas panjang ketika aku dengar statement mereka..
Janji ku saat itu terucap untuk mengunjungi mereka suatu saat nanti, dan Alhamdulillah...hari inilah janji itu bisa aku bayar ke mereka dengan bingkisan sederhana yang aku bawa dan semoga bisa berguna bagi mereka nanti, semoga~...


Jalan hidup memang sudah ditentukan oleh Tuhan Semesta Alam, tapi bukankah butuh perjuangan untuk mengubah yang jelek menjadi baik dan yang baik menjadi bermanfaat~
Sebuah bingkisan dari sekumpulan pemuda inspirator IYE yang membantu pertemuanku dengan mereka terwujud, mungkin gak secara langsung tapi aku ngerasa karena hal tersebutlah aku menemukan jalan baik yang mungkin bermanfaat bagi orang-orang disekitarku.

Bingkisan yang aku bawa saat itu adalah :
1. satu bag berisi 2 buku tulis, bolpoin dan minuman
2. satu buah kemeja = mungkin bisa digunakan Rika yang banyak dibilang temenya dgn sebutan "tomboy", haha iyaa lucu....tapi memang terlihat seperti itu!
3. sebuah cupcake chocolate = untuk mengisi perut kosong mereka setelah berjam-jam bernyanyi dijalanan untuk beberapa recehan uang dari belas kasih orang-orang.

Sungguh miris bukan, tapi satu hal yang membuatku lega adalah ketika terlihat wajah antusias mereka saat dapat bingkisan yang aku bawa, memang terlihat sederhana *bagi sebagian orang* tapi bagi mereka itu adalah sebuah harapan baru untuk mereka untuk terus tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Pesan terakhir yang aku ucapkan sesaat sebelum aku meninggalkan mereka adalah "jangan pernah merasa minder dengan kondisi kalian saat ini, karena orang lain berpendidikan seperti kak Sandy pun belum bisa merasakan bagaimana berjuang melawan kerasnya hidup, itu nilai unggul buat kalian. Inget cita-cita kalian yang dulu pernah kalian ucapkan ya Kaa.. Henn..hihihi, kalian pasti sukses!!"Amin.
Beberapa saat kemudian datang sebuah pria paruh baya datang menghampiri obrolan hangat kami..
"kak, itu bapakku wes dateng, aku pergi dulu yaa.." sahut Henny.
"ohh iya hen, makasih yaa uda nungguin Kak Sandy malem ini.."
Bergegas mereka berdua pergi meninggalkan tempat kerja mereka bersama ayah Henny dengan menggunakan sebuah becak sederhana menuju tempat istirahat di gubuk sederhana yang penuh kehangatan dan kasih sayang orang tua mereka.

Sukses Mutiara Jalanan, Kalian Jagoan!!!

0 komentar:

Posting Komentar