~Sebuah Bahtera Rumah Tangga~ 

Yaahh, indah memang bila kita membayangkan kata PERNIKAHAN saat ini dalam tanda kutip bukan kita pelaku didalamnya. Tapi pernahkah terpintas didalam pikiran kita nanti bahwa apa-apa saja yang akan kita lakukan, berikan, dan persembahkan untuk mereka (suami/istri, anak-anak)??? Jawaban umum yang sering muncul adalah "masi bingung alias gak tau", kebanyakan kita memang lebih melihat dari sisi perubahan gaya hidup, yang dulunya makan sendiri sekarang ada yang nemenin, yang dulunya tidur sendiri sekarang ada yang nemenin, kemana-mana sudah ada seorang pendamping yang setia menemani kita bahkan kehadiran buah hati adalah hal yang sangat dinanti dan akan menjadi sebuah pelengkap dari kehidupan kita nantinya. Indah bukan!!

Sebuah angan-angan seperti itu memang sangat wajar untuk kita bayangkan dan mungkin suatu saat nanti hal tersebut dapat terwujud dengan situasi dan kondisi yang ada namun bukan itu yang sebenarnya harus menjadi prioritas utama, melainkan sebuah perjuangan untuk menitih -Nya lah yang harus kita pikirkan. 

Entah kenapa terpintas dibenak saya tema seperti ini, di malam sunyi saat semua kawan-kawanku tertidur pulas dan mungkin saja salah satu dari mereka mendapatkan mimpi saat mereka nanti berkeluarga, dengan seorang insan yang menjadi dambaan hatinya, memiliki rumah idaman, pekerjaan yang mapan, dan dikaruniai seorang buah hati yang berbakti, pintar dan taat agama
~Hmmm.... Sebuah bunga tidur yang menentramkan hati dan pikiran, hehe..?~  namun disini saya hanya ingin berbagi cerita dari sebuah keluarga yang menjalani bahtera rumah tangganya dengan tegar tanpa ada kata menyerah/pasrah saat mereka menemukan sebuah cobaan yang besar. Dan saya anggap mereka layak mendapatkan label keluarga yang menginspirasi dengan segala kekurangan yang mereka miliki masing-masing, yaaa..mereka bukan dari keturunan bangsawan, bukan dari golongan ekonomi kelas atas, tapi mereka hebat karena pelajaran hidup yang mereka tunjukkan untuk orang-orang disekitarnya. Hebatnya lagi mereka masih bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mereka masih ada dan memberikan senyuman untuk setiap orang ketika cobaan dari Sang Pencipta datang untuk mengambil milik-Nya yang sudah dititipkan kepada mereka.

Sebuah kejadian yang mungkin gak bisa terlupakan oleh mereka adalah saat hari dimana buah hati yang paling dicintai pergi. Dalam tekanan seperti itu, mereka paham bahwa semua yang ada di alam semesta ini pasti akan dipanggil oleh-Nya. Disaat dimana tidak ada seorang pun yang bisa menunda kepergian insan yang ada dilingkungan kita bahkan seorang yang paling kita cintai sekalipun. Memang sering kejadian seperti itu dialami oleh berbagai keluarga didunia ini, tapi kesederhanaan mereka lah yang membuat mereka unggul diantara yang lain.

Hari demi hari mereka lalui tanpa terlewat sedikitpun bayangan buah hati mereka yang pertama, Putri Chasanah Claudinda (Dinda - 6 tahun) namanya...bukankah begitu indah..!? untuk sebuah nama yang akan menjadi panggilan dia setiap hari oleh teman-temannya, gurunya, dan bahkan menjadi panggilan yang keluar dari mulut mereka selaku orang tuanya. Dinda sudah mempunyai adik kecil sebelum dia pergi yang bernama Dandi Rizal Atahillah (Dandi - 1 tahun) dan dialah yang saat ini menjadi pelengkap keluarga ini. Senyum yang keluar dari wajah Dandi inilah yang menjadi semangat baru disetiap hari-hari orang tuanya. Semangat bekerja mencari nafkah untuk seorang anak yang paling disayang oleh mereka. Pertanyaannya adalah, beruntungkah Dandi saat ini dengan situasi dia adalah anak yang paling disayang??? Jawabannya adalah Tidak! karena sesungguhnya ketika dia telah mengerti posisi dia bukanlah anak pertama, melainkan anak kedua dan seharusnya dia memiliki seorang kakak perempuan yang mungkin apabila saat ini dia masih ada, bisa menjadi teman cerita bagi Dandi saat mengalami kegelisahan~

Okeeee... dont be sad too much yaa kawaaan!!! yuk refleksi sejenakk.....hahaha
Inisiatifku untuk ngebuatin video dokumenter keluarga ini adalah saat mereka memutuskan untuk pindah rumah sebagai usaha untuk bisa meredam kesedihan yang telah terukir paten dirumah yang lama itu. Kalian bisa liat video nya disini My Beloved Family 


Tenaaaaang ajaa, jangan langsung parno gitu haha. Gak ada yang ngeri-ngeri an kok, lagian aku sendiri juga takut sama hal yang gitu-gituan, wkwkwk,,.. Aku bingkis dengan sesederhana mungkin agar bisa menjadi memori indah buat mereka Keluarga Inspirasi...!!!



Keep Struggle !!!
 Life is Cruel...Dont Give up till They Say "We're Failed to Make You Down"







"KAkak, suwene gak sampe-sampe, teko endi ae sehh kak!!!"

Hahaha....kata-kata itulah yang saya dapatkan saat saya pertama kali bertemu dengan kedua mutiara jalanan yang sebelumnya sudah lama ingin bertemu...
Yahh, memang malam ini Kota Malang emang diselimuti hawa dingin yang menusuk buat anak usia 12-13 tahun yang turun kejalan untuk melakukan hal yang dianggap *sampah* bagi sebagian orang. Tapi dibalik itu semua mereka tidak tahu begitu hebatnya kedua sahabat kecil saya ini bertarung melawan kerasnya hidup. Sedangkan ~kita~ yang dibanggakan karena status atau apalah yang dihubungkan dengan jabatan bahkan tidak pernah mengerti dan merasakan kerasnya hidup yang sebenarnya, bukan karena kita bodoh tapi kita yang terlalu mengesampingkan kehadiran mereka dilingkungan kita.
Dua mutiara kecil ini bernama Rika dan Henny, mereka baru menginjak jenjang SMP, terlihat biasa bukan,.. tapi mereka berbeda! Awal pertama kali bertemu dengan saya yaitu di sebuah acara di Fakultas saya, mereka tampak seperti anak-anak pada umumnya, tapi sisi lain mereka terungkap ketika ada obrolan kecil diantara kami.
"kak Sandy rumahnya mana??" tanya Henny
"Sigura-gura Hen, kenapa".
"Loh kak, aku sering maen ke Pom Bensin deket situ loh kak sama Henny!!" balas Rika
"Ngapain ka km ke Pom bensin?? *heran*
"aku tiap malem NGAMEN kak buat sekolah+uang jajanku, hehehe" senyum simpul

Hela nafas panjang ketika aku dengar statement mereka..
Janji ku saat itu terucap untuk mengunjungi mereka suatu saat nanti, dan Alhamdulillah...hari inilah janji itu bisa aku bayar ke mereka dengan bingkisan sederhana yang aku bawa dan semoga bisa berguna bagi mereka nanti, semoga~...


Jalan hidup memang sudah ditentukan oleh Tuhan Semesta Alam, tapi bukankah butuh perjuangan untuk mengubah yang jelek menjadi baik dan yang baik menjadi bermanfaat~
Sebuah bingkisan dari sekumpulan pemuda inspirator IYE yang membantu pertemuanku dengan mereka terwujud, mungkin gak secara langsung tapi aku ngerasa karena hal tersebutlah aku menemukan jalan baik yang mungkin bermanfaat bagi orang-orang disekitarku.

Bingkisan yang aku bawa saat itu adalah :
1. satu bag berisi 2 buku tulis, bolpoin dan minuman
2. satu buah kemeja = mungkin bisa digunakan Rika yang banyak dibilang temenya dgn sebutan "tomboy", haha iyaa lucu....tapi memang terlihat seperti itu!
3. sebuah cupcake chocolate = untuk mengisi perut kosong mereka setelah berjam-jam bernyanyi dijalanan untuk beberapa recehan uang dari belas kasih orang-orang.

Sungguh miris bukan, tapi satu hal yang membuatku lega adalah ketika terlihat wajah antusias mereka saat dapat bingkisan yang aku bawa, memang terlihat sederhana *bagi sebagian orang* tapi bagi mereka itu adalah sebuah harapan baru untuk mereka untuk terus tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Pesan terakhir yang aku ucapkan sesaat sebelum aku meninggalkan mereka adalah "jangan pernah merasa minder dengan kondisi kalian saat ini, karena orang lain berpendidikan seperti kak Sandy pun belum bisa merasakan bagaimana berjuang melawan kerasnya hidup, itu nilai unggul buat kalian. Inget cita-cita kalian yang dulu pernah kalian ucapkan ya Kaa.. Henn..hihihi, kalian pasti sukses!!"Amin.
Beberapa saat kemudian datang sebuah pria paruh baya datang menghampiri obrolan hangat kami..
"kak, itu bapakku wes dateng, aku pergi dulu yaa.." sahut Henny.
"ohh iya hen, makasih yaa uda nungguin Kak Sandy malem ini.."
Bergegas mereka berdua pergi meninggalkan tempat kerja mereka bersama ayah Henny dengan menggunakan sebuah becak sederhana menuju tempat istirahat di gubuk sederhana yang penuh kehangatan dan kasih sayang orang tua mereka.

Sukses Mutiara Jalanan, Kalian Jagoan!!!